Angkutan udara merupakan salah satu industri yang paling merasakan dampak pandemi COVID-19. Menurut ICAO, jumlah penumpang pesawat udara turun drastis sekitar 46% hingga 62%. Bagi maskapai nasional, penurunan jumlah penumpang sebesar 49% dapat mengakibatkan kehilangan potensi pendapatan sebesar USD 8,2 milyar dan 2 juta orang berpotensi kehilangan pekerjaan.

Namun di balik dampak negatif yang dialami industri penerbangan, pandemi COVID-19 ini dapat memunculkan peluang-peluang baru, yang mungkin tidak kita duga sebelumnya. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya fakta, bahwa pandemi ini melanda seluruh dunia. Semua pelaku industri penerbangan mengalami hal yang sama, di mana pun mereka berada. Bahkan sebagian mengalami dampak yang lebih parah dibandingkan dengan apa yang terjadi di Indonesia.

Institute for Democracy through Science and Technology (IDST) The Habibie Center membahas isu tersebut dalam TechTalk "Industri Penerbangan Pasca Pandemi: Lepas Landas atau Lepas Kendali?"

Pembuka:
- Santhi Serad (Wakil Ketua, IDST The Habibie Center)

Pembicara Kunci:
- Ilham Akbar Habibie (Ketua Dewan Pembina, The Habibie Center)

Pembicara:
- Novie Riyanto (Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan)
- Irfan Setiaputra (Direktur Utama, PT Garuda Indonesia)
- Faik Fahmi (Direktur Utama, Angkasa Pura I)
- Simon Lotter (Regional Sales Director, Munich Airport)
- Gerry Soejatman (Pengamat Kedirgantaraan)

Moderator:
- Agung Sarwana (Presiden Direktur, Ilthabi Aerospace Group)

Rabu, 15 Juli 2020 pukul 14.00 - 16.00 WIB

Youtube: The Habibie Center

Rekaman webinar dapat dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=ekIO2HX2oWw

Presentasi para pembicara dapat diunduh di:
https://drive.google.com/drive/folders/1FZYD2iC8nvA_N8roVI46YypUb33g9TTb?usp=sharing

Share