Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan, Bawono Kumoro dikutip dalam sebuah artikel CNN Indonesia berjudul 'Nasib Trah Cikeas di Tengah Ancaman KLB Demokrat' Untuk artikel selengkapnya, silakan lihat di bawah:

Nasib Trah Cikeas di Tengah Ancaman KLB Demokrat

Sejumlah mantan kader Partai Demokrat mengumumkan bakal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada pertengahan bulan ini. Agenda utama KLB kali ini adalah mengganti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sejumlah nama didorong untuk menjadi ketua umum baru, seperti Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hingga mantan Ketua DPR Marzuki Alie.

Marzuki Alie menyatakan siap maju menjadi ketum Demokrat lewat KLB.

'Kalau saya dipercaya, ruang itu akan saya buka. Bukan saya sebagai capres. Tapi kita buka untuk anak-anak bangsa,' kata Marzuki kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/3) malam.

Gejolak internal Demokrat bermula ketika AHY mengungkap ada pihak lingkaran dekat Presiden Joko Widodo yakni Moeldoko ingin mengambil alih partai. Moeldoko telah membantah hendak mendongkel kepemimpinan AHY.

Desakan KLB semakin menguat sejak isu itu mengemuka. Namun, beberapa pengurus daerah Demokrat menolak KLB dan tetap mendukung kepemimpinan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di partai berlambang bintang mercy tersebut.

Analis Politik Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan upaya menggusur kepemimpinan AHY bukan sesuatu yang mustahil sekalipun terbentur anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

Dalam AD/ART Demokrat, KLB dapat digelar dengan izin ketua umum dan ketua dewan pembina. Menurut Arif, politik tak sekedar hitung-hitungan di atas kertas. Aturan yang tertulis kerap berbeda dengan yang terjadi di lapangan.

'Secara konstitusional basisnya AD/ART itu sulit (KLB). Tapi politik itu kan, bukan sekadar on paper ya. Jadi kalau kalkulasi di atas kertas itu bisa berbeda dibandingkan apa yang terjadi di lapangan,' kata dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/3).

Arif menjelaskan faksi-faksi dalam tubuh sebuah partai biasanya muncul akibat terpuruk dalam gelaran pemilu. Dalam kondisi itu partai gagal mendistribusikan kekuasaan ke kader-kadernya, termasuk di daerah.

Menurut Arif, apabila mantan kader Demokrat seperti Jhoni Allen Marbun atau pihak lain mampu mengakomodasi kekecewaan kader akibat kegagalan tersebut, bukan mustahil KLB akan terlaksana.

Di samping kegagalan AHY merengkuh keuntungan dalam Pilkada 2020 lalu, Arif menilai langkah mantan prajurit TNI AD itu mengirimi surat ke Jokowi terkait kudeta Demokrat merupakan tindakan yang keliru.

Apalagi, kata Arif, dalam suratnya AHY meminta klarifikasi Jokowi sebagai presiden, bukan politisi. Menurutnya, langkah politik AHY itu terkesan telah menunjukkan strata Demokrat berada di bawah Jokowi.

'Yang diminta adalah posisi Jokowi sebagai presiden. Akan menjadi berbeda seandainya AHY menempatkan Jokowi pada level yang sama as a politician,' katanya.

Arif menilai sikap AHY dalam merespons gerakan kudeta dari senior dan mantan kader partai ini menunjukkan anggota Demokrat di isi anak-anak muda belum matang dalam berpolitik.

Sementara itu, menurut Arif, tujuh nama telah dipecat Demokrat merupakan politikus yang matang dalam berpolitik. Mereka bukan hanya politisi senior, beberapa di antaranya bahkan termasuk pendiri partai.

'Jadi kemungkinan KLB oleh para pembangkang ini bukan impossible. Bukan sesuatu yang mustahil walaupun kalau melihat AD/ART kemungkinan kecil,' katanya.

Sementara pengamat politik dari The Habibie Center Bawono Kumoro menilai para eks kader Demokrat akan sulit untuk merealisasikan KLB untuk mendongkel AHY dari jabatan ketum.

Bawono mengatakan pelaksanaan KLB tergantung pada sejauh mana eks kader solid mengonsolidasikan pengurus partai di daerah agar satu suara. Namun, melihat sikap partai sebulan terakhir sejak upaya pendongkelan diumumkan, ia menyebut Demokrat masih cukup solid.

'Karena itu akan berat sekali bagi senior pendiri Partai Demokrat tersebut untuk merealisasikan wacana KLB,' kata Bawono kepada CNNIndonesia.com.

Bawono mengatakan sejumlah pengurus di daerah Demokrat juga telah menyatakan setia pada kepemimpinan AHY, termasuk dukungan terhadap pemecatan ketujuh kader yang membelot.

Peneliti LIPI Wasisto Raharjo Jati menganggap sangat kecil kemungkinan KLB Demokrat benar-benar terwujud. Menurutnya, desakan KLB juga keluar dari para kader yang telah dipecat.

'Apalagi faksi internal dalam tubuh PD itu tidak berimbang satu sama lain. Malah yang ada ketika ada kader yang itu tidak loyal pada faksi Yudhoyono malah terpental sendiri,' ujarnya.

Wasisto mengatakan sekalipun KLB terlaksana, faksi Yudhoyono tak akan hadir. Oleh karena itu, kata Wasisto, kemungkingan besar KLB tersebut akan melahirkan partai baru. Namun, ia yakin KLB tak terwujud.

'KLB tidak akan terwujud karena jumlah keanggotaan yang tidak kuorum dan apalagi kondisi pandemi sekarang, orang enggan berlama lama berbaur satu sama lain,' katanya.

Salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan mengklaim telah mengantongi dukungan hingga 380 pengurus di daerah sebagai pemilik suara sah untuk menggelar KLB.

Jumlah tersebut mencapai 70-80 persen suara pengurus di daerah. Dengan jumlah suara tersebut, ia optimistis KLB akan digelar Maret.

'Sudah tinggal start, semua tinggal mulai semua. Cuma hari H nya belum kita ekspose. Sudah 380-an [dapat dukungan]. Berarti sekitar 70-80 persen pemilik suara,' kata Hencky kepada CNNIndonesia.com.

[This article was first published in CNN Indonesia Post on 3 March 2021 and can be found at: here]

Share
Ingin mendapatkan informasi aktifitas The Habibie Center?