KBRN, Jakarta: Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Ani Nigeriawati, menyatakan bahwa pengembangan SDM Indonesia dapat meningkatkan citra positif negara. Hal ini dilakukan melalui nilai-nilai, budaya, agama, dan aspirasi bangsa.
Ani menjelaskan bahwa pemerintah terus mendorong strategi inovatif untuk pertumbuhan, inklusivitas, dan ketahanan. Ini bertujuan agar Indonesia lebih responsif terhadap tantangan regional dan global.
“Komitmen Indonesia untuk memperkuat potensi domestiknya tercermin dalam diplomasi soft power,” kata Ani. Diplomasi ini menjadi dasar kebijakan luar negeri Indonesia, yang memproyeksikan nilai-nilai, budaya, dan aspirasi bangsa secara global.
Pendekatan ini meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang majemuk, demokratis, dan inklusif. Ani menyampaikan ini dalam Seminar Internasional “Navigating the Future of the Indo-Pacific” yang diselenggarakan The Habibie Center, di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Ani juga menambahkan, hubungan internasional Indonesia didasarkan pada keragaman budaya, agama, dan nilai sejarah bangsa.
“Keragaman ini memungkinkan narasi yang beresonansi secara regional dan global,” jelas Ani. Keberhasilan upaya ini juga didorong oleh kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Kolaborasi ini melibatkan masyarakat sipil, akademisi, pemuda, tokoh agama, dan perempuan untuk memastikan inklusivitas dan keselarasan dengan kepentingan nasional.
Lebih lanjut, Ani menyebut Indonesia turut berkontribusi dalam pembangunan global. Salah satunya lewat inisiatif "Indonesian Aid for Development Cooperation" yang mendukung negara mitra.
“Upaya ini menegaskan peran Indonesia sebagai mitra terpercaya di Indo-Pasifik,” ujar Ani.
Melalui "Indonesian Aid," Indonesia berbagi narasi positif dan memperkuat citra internasionalnya.
Artikel ini pertama kali diposting oleh RRI pada tanggal 21 November 2024 dan bisa ditemukan di:
Share
Komentar