Acara Diseminasi Penelitian "Aksesibilitas dan Inklusivitas Layanan Transportasi Publik di Indonesia" yang telah dilaksanakan pada Rabu, 15 September 2021 di Kanal Youtube The Habibie Center diliput oleh Harian KOMPAS ke sebuah artikel berjudul 'Belum Ada Keterlibatan Penyandang Disabilitas dalam Proyek KCJB' Untuk artikel selengkapnya, silakan lihat di bawah:

Belum Ada Keterlibatan Penyandang Disabilitas dalam Proyek KCJB

The Habibie Center mengungkapkan hingga saat ini belum ada keterlibatan penyandang disabilitas dalam pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Hal itu berdasarkan hasil riset The Habibie Center bertema 'Aksesibilitas dan Inklusivitas Layanan Transportasi Publik di Indonesia : Kajian Komparatif antara Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dan Kereta Cepat Jakarta Bandung'.

"Berdasarkan penelitian yang kami lakukan bahwa PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) hingga saat ini belum melibatkan secara langsung komunitas penyandang disabilitas terkait pembangunan aksesibilitas dan fasilitas KCJB," kata Peneliti The Habibie Center Luthfy Ramiz dalam paparannya secara virtual.

.

Luthfy menjelaskan keterlibatan penyandang disabilitas seharusnya dilakukan sejak tahap desain dan perencanaan pembangunan transportasi publik.

Alasannya, agar fasilitas publik penyandang disabilitas yang disediakan dapat mengakomodir sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu, keterlibatan kelompok disabilitas dalam rencana desain juga sangat penting terutama dalam menghemat anggaran proyek tersebut.

"Jadi dibandingkan renovasi, atau melibatkan penyandang disabilitas setelah proyek itu beroperasi justru akan lebih mahal biayanya," ujarnya.

Luthfy mencontohkan PT MRT Jakarta (Perseroda) yang telah melibatkan penyandang disabilitas sejak awal desain perencanaan pembangunannya.

Bahkan, kelompok difabel telah diikutsertakan sejak tahap feasibility study (studi kelayakan) proyek tersebut.

"Penyandang disabilitas terlibat dalam desain dan perencanaan pembangunan MRT Jakarta sejak MRT belum dibangun yaitu pada tahun 1990 hingga tahun 2000-an," paparnya.

MRT Jakarta juga kembali melibatkan perwakilan kelompok disabilitas dalam tahap uji coba sarana dan prasarana kereta MRT sebelum moda transportasi tersebut resmi beroperasi.

Saat dikonfimasi, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya mengaku hingga saat ini memang belum ada keterlibatan penyandang disabilitas dalam proyek KCJB.

Namun, dalam hal desain fasilitas infrastruktur publik, PT KCIC bersama konsultan desain selalu mengacu pada aturan dan peraturan perencanaan gedung dan infrastruktur publik yang berlaku di Indonesia.

Salah satu aturan yang paling penting adalah aturan teknis mengenai fasilitas dan aksesibilitas penyandang disabilitas pada bangunan gedung dan lingkungan publik.

"Kebutuhan penyandang disabilitas secara umum sudah terakomodir dalam aturan dan peraturan perencanaan Gedung dan fasilitas publik yang berlaku di Indonesia," kata Mirza kepada Kompas.com.

Mirza mengaku, dalam tahap pembangunan, PT KCIC bersama konsultan pengawas juga selalu memperhatikan dan memastikan kesesuaian teknis antara desain yang telah disetujui dengan kondisi lapangan.

"Selain itu, PT KCIC juga selalu melakukan pemuktahiran konsep maupun sistem terhadap perkembangan jaman dan teknologi yang berkaitan erat dengan penyandang disabilitas," pungkasnya.

Artikel ini pertama kali diposting oleh Harian KOMPAS pada tanggal 16 September 2021 dan bisa ditemukan di: https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/16/130000621/belum-ada-keterlibatan-penyandang-disabilitas-dalam-proyek-kcjb

Share
Ingin mendapatkan informasi aktifitas The Habibie Center?